Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Komponen dan Cara Kerja Sistem Pengapian Transistor

Pengertian, Komponen dan Cara Kerja Sistem Pengapian Transistor.

Didalam kendaraan terdapat macam-macam sistem salah satunya yaitu sistem pengapian. Sistem pengapian juga memiliki beberapa jenis dan yang akan kita bahas kali ini adalah sistem pengapian Transistor.

Pengertian Sistem Pengapian Transistor.

Sistem pengapian transistor adalah sebuah sistem pengapian pada kendaraan yang memanfaatkan komponen transistor sebagai saklar elektronik. Transistor bekerja sebagai pemutus arus primer untuk menghasilkan induksi elektromagnetik.

Dibandingkan dengan sistem pengapian konvensional, sistem pengapian transistor memiliki kelebihan diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Tidak perlu melakukan penyetelan sehingga lebih mudah digunakan.
  • Tidak terdapat gesekan antar logam sehingga komponen tidak mudah rusak.

Komponen-Komponen Sistem Pengapian Transistor.

Sistem pengapian transistor memiliki beberapa komponen berikut.

1. Baterai (Accu).

Berfungsi sebagai sumber arus listrik bagi komponen yang membutuhkannya.

2. Kunci Kontak.

Berfungsi sebagai saklar yang menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari Baterai ke komponen.

3. Ignition Coil.

Berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik hingga mencapai 15.000 sampai 30.000 volt.

4. Unit Transistor.

Transistor berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus primer.

5. Pulse Igniter.

Berfungsi untuk mendeteksi timing atau saat pengapian. Selanjutnya dikirimkan ke transistor berupa sinyal untuk memutuskan arus basic pada transistor.

6. Distributor.

Distributor berfungsi untuk membagikan arus listrik bertegangan tinggi dari coil ke Busi melalui kabel sesuai firing order.

7. Kabel Busi.

Kabel busi berfungsi sebagai perantara yang menyalurkan tegangan listrik dari distributor ke Busi.

8. Busi.

Gambar ilustrasi Busi.

Busi berfungsi untuk nemercikkan atau meloncatkan bunga api listrik didalam ruang bakar atau ruang silinder.

Jenis-Jenis Transistor.

Transistor pada umumnya memiliki 2 jenis saja yaitu transistor NPN dan transistor PNP. Transistor memiliki 3 kaki yaitu basis, kolektor dan emitor.

Basis (dasar) yaitu kaki yang berfungsi mengatur gerakan elektron dari Emitor yang keluar melalui Kolektor.

Kolektor (pengumpul) yaitu kaki transistor yang berfungsi untuk mengalirkan arus elektron dari transistor. Kolektor juga berfungsi sebagai pintu keluarnya hasil pengolahan transistor yang berupa frekuensi dan getaran listrik searah.

Emitor (pemancar) yaitu kaki transistor yang berfungsi menimbulkan elektron-elektron dan juga berguna sebagai pintu masuk arus listrik positif (+).

Cara Kerja Sistem Pengapian Transistor.

1. Cara Kerja Sistem Pengapian Semi Transistor.

Pada saat kunci kontak diposisikan pada ON, maka arus dari Baterai akan mengalir melalui kontak kemudian menuju Ignition Coil dan keluar menuju Transistor. Arus didalam Transistor terhubung dengan kaki Kolektor sedangkan kaki Basis terhubung dengan rangkaian Platina. Saat mesin belum dihidupkan, Platina masih dalam keadaan menutup atau terhubung. Selanjutnya arus dari Ignition Coil yang terhubung dengan Kolektor diteruskan menuju Massa melalui kaki Emitor. Sehingga akan menghasilkan medan magnet pada Ignition Coil primer. Saat mesin menyala, Cam pada Distributor juga ikut berputar sehingga menyebabkan Platina dalam keadaan Terbuka (terputus) dan kaki Kolektor & Emitor juga ikut terputus. Akibatnya pergerakan medan magnet pada Coil primer mengenai Coil sekunder, sehingga terjadi lonjakan tegangan pada Coil sekunder. Dan tegangan listrik tersebut langsung disalurkan ke Busi melalui kabel dan dibagikan oleh Distributor.

2. Cara Kerja Sistem Pengapian Full Transistor.

Pada saat kunci kontak ON, arus dari Baterai mengalir melalui kontak kemudian menuju Ignition Coil dan arus primer keluar menuju Transistor. Sedangkan arus sekunder langsung masuk menuju Busi. Saat mesin masih mati, Pulse Igniter juga masih mati sehingga tidak ada sinyal yang dikirimkan ke Transistor. Akibat dari arus priner yang keluar menuju Busi, maka akan terjadi medan magnet pada Ignition Coil. Saat mesin sudah menyala, Pulse Igniter bekerja dan mengirimkan sinyal ke Transistor dan Controller akan langsung memutuskan arus pada kaki Basis. Saat Basis terputus, arus dari Kolektor juga akan terputus sehingga medan magnet pada Ignition Coil bergerak yang tadinya primer menuju sekunder. Dan lonjakan tegangan sekunder tersebut langsung dikirimkan ke Busi melalui kabel dan Distributor.