Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Komponen dan Cara Kerja Sistem Starter Kendaraan

Pengertian, Komponen dan Cara Kerja Sistem Starter Kendaraan.

Sistem starter berperan sangat penting bagi sebuah mesin kendaraan. Tanpa sistem starter, mobil tidak akan bisa dihidupkan. Motor starter menggunakan prinsip kemagnetan agar bisa berputar dengan cepat. Sebelumnya, apa itu Sistem Starter?

A. Pengertian Sistem Starter.

Sistem starter merupakan sebuah komponen yang berfungsi untuk menggerakkan fly wheel yang mana nantinya akan mengidupkan mesin karena putaran fly wheel tersebut.

Pada motor starter biasanya digunakan prinsip elektromagnetik yang terjadi pada field coil yang dirangkai secara seri dengan armature.

B. Komponen-Komponen Motor Starter.

Komponen sistem starter adalah sebagai berikut.

1. Armature.

Armature merupakan salah satu komponen utama pada motor starter yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.

2. Yoke Assy.

Komponen Yoke Assy terdiri dari beberapa komponen lainnya seperti.

  • Yoke yang berguna untuk menopang Pole Core.
  • Pole Core yang berfungsi untuk menopang field dan memperkuat medang magnet yang akan digasilkan.
  • Field Coil yang berfungsi untuk membangkitkan medan magnet.

3. Brush, Brush Holder, dan Brush Negatif.

Brush berfungsi untuk membersihkan komponen armature. Sedangkan Brush Holder berfungsi untuk dudukan/pemegang brush. Dan Brush Negatif berfungsi untuk meneruskan arus dari Armature Coil ke massa.

4. Kopling Starter (Overrunning Clutch).

Kopling Starter berfungsi untuk meneruskan putaran Armature ke Ring Fly Wheel. Dan mencegah terjadinya perpindahan putaran dari mesin ke motor starter saat mesin sudah hidup.

Cara kerja Overrunning Clutch (Kopling Magnet sistem Starter:

  • Pada saat start: jika Outer Race berputar lebih cepat dari pada Inner Race, maka Roller akan terdorong oleh pegas ke sisi yang sempit. Sehingga mengakibatkan Inner Race ikut berputar.
  • Saat mesin sudah hidup: jika Inner Race berputar lebih cepat dari pada Outer Race (karena terbawa oleh putaran Fly Wheel), maka Roller akan terbawa ke sisi yang lebih lebar (melawan pegas). Sehingga mengakibatkan Inner Race sudah tidak berhubungan/menempel lagi dengan Fly Wheel.

5. Magnetic Switch.

Magnetic switch memiliki beberapa fungsi seperti:

  • Untuk mendorong Pinion Gear agar dapat berhubungan dengan Fly Wheel.
  • Memungkinkan arus yang besar dari baterai mengalir ke sistem motor starter.

Magnetic Switch memiliki 2 kumparan yaitu Pull In Coil dan Hold In Coil. Pull In Coil yaitu kemampuan untuk menarik (mendorong Pinion Gear) dan Hold In Coil yaitu kemampuan untuk menahan Pinion Gear agar tetap berada di posisinya.

C. Cara Kerja Sistem Starter.

Pada saat kunci kontak diposisikan pada posisi Start (ST), arus dari Baterai mengalir ke Pull In Coil dan mengalir ke Field Coil kemudian ke Brush Positif (+), Komutator Positif (+), Armature, Komutator Negatif selanjutnya ke Brush (-) dan berakhir di Massa. Akibatnya Motor Starter akan berputar namun masih dalam kecepatan lambat. Setelah itu arus dari Baterai mengalir ke Field In Coil sehingga membuat gaya elektromagnetik dan menarik Plunger dengan gaya magnet. Pada saat itu juga Pinion Gear tertarik dan menempel dengan Ring Fly Wheel. Pada saat itu motor starter sudah berputar dengan kecepatan tinggi sehingga dapat memutar Fly Wheel dan memungkinkan mesin untuk hidup.

Pada saat kunci kontak diposisikan pada posisi ON (mesin sudah menyala), arus dari Baterai mengalir ke Pull In Coil sedangkan Hold In Coil terputus. Sehingga mengakibatkan arus dari Field Coil masuk ke Pull In Coil dan menyebabkan keduanya saling melemahkan. Sehingga Plunger akan kembali ke posisi semula dan Pinion Gear juga sudah tidak berhubungan dengan Ring Fly Wheel.