Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pahami Cara Pemeriksaan Baterai dan Kunci Kontak Kendaraan


Sebagai sumber arus listrik utama bagi setiap komponen kelistrikan kendaraan, baterai (accu) harus sering dirawat dan diperiksa. Hal itu wajib dilakukan agar kualitas dan tegangan baterai tetap sesuai dengan standard.

Seperti hal nya dengan baterai, kunci kontak juga harus dilakukan pemeriksaan. Karena kunci kontak merupakan saklar utama yang dimiliki kendaraan yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan aliran listrik.

Dan berikut merupakan cara pemeriksaan baterai dan kunci kontak pada kendaraan.

Pemeriksaan Baterai.

1. Pemeriksaan tegangan baterai.


Pemeriksaan tegangan baterai yaitu untuk mengetahui besarnya tegangan pada baterai.

  • Langkah pemeriksaannya adalah sebagai berikut.
  • Gunakan alat Volt meter untuk mengukur tegangan baterai.
  • Arahkan saklar pada Volt meter pada skala 50 DC Volt karena arus baterai adalah jenis DC (searah).
  • Hubungkan kabel positif (+) Volt meter dengan terminal (+) baterai dan kabel negatif (-) dengan terminal (-) baterai.
  • Baca hasil pengukuran yang menunjukkan besarnya tegangan pada baterai.

2. Pemeriksaan berat jenis larutan Elektrolit baterai.


Pemeriksaan berat jenis larutan elektrolit baterai bertujuan untuk mengetahui jumlah berat jenis larutan elektrolit pada baterai.

Langkah pemeriksaanya:

  • Buka (lepas) tutup sel pada baterai dengan memutar nya.
  • Masukkan alat yang bernama Hydrometer kedalam sel tersebut.
  • Tekan pipet pada Hydrometer agar larutan elektrolit masuk (terhisap) ke dalam tabung kaca.
  • Angkat (lepaskan) Hydrometer dan baca hasil pengukuran dengan melihat skala pada Hydrometer.
  • Lakukan pengukuran pada sel lainnya.
  • Standard berat jenis larutan adalah 1.220 sampai 1.270 pada suhu/temperatur 20°.
  • Hasil pengukuran pada tiap sel harus memiliki perbedaan kurang dari 0.040, apabila lebih maka lakukan pengisian penuh pada baterai.

3. Pemeriksaan saluran pernafasan tutup baterai.

Pada setiap sel pada baterai memiliki lubang pernafasan pada bagian atasnya. Pastikan lubang pernafasan tersebut selalu bebas tidak ada hambatan maupun tersumbat.

Hal ini agar udara dapat mudah keluar masuk sel baterai dengan lancar.

Pemeriksaan Kunci Kontak.

Pada kunci kontak, pasti terdapat beberapa terminal seperti IG, B, ACC, dan ST. Pemeriksaan kunci kontak yaitu dengan mengukur tegangan pada antar terminal menggunakan alat Volt meter.

1. Pada saat kunci kontak posisi OFF.

Pada saat posisi OFF, tidak ada arus yang melewati kunci kontak sehingga tidak boleh ada arus yang berada di setiap terminal.

Cara pemeriksaanya yaitu hanya mengukur tegangan pada setiap terminal kunci kontak menggunakan Volt meter.

Jika terdapat tegangan pada salah satu atau semua terminal, berarti terdapat adanya kebocoran arus.

2. Pada saat kunci kontak posisi ON.

Pada saat posisi ON, arus melewati terminal B, ACC, dan IG saja sedangkan terminal ST tidak.

Sama dengan pengukuran sebelumnya, pengukuran dilakukan menggunakan Volt meter dan hubungkan pada setiap terminal kunci kontak.

Jika terdapat tegangan pada terminal ST, berarti terdapat kebocoran pada kabel.

3. Pada saat kunci kontak posisi ACC.

Pada saat posisi ACC, arus hanya melewati terminal B dan ACC sehingga jika ada arus yang melewati terminal IG dan ST maka terdapat kebocoran arus.

4. Pada saat kunci kontak posisi ST.

Pada saat posisi ST, arus melewati semua terminal kecuali terminal ACC sehingga jika ada arus yang melewati terminal ACC maka terjadi kebocoran arus.

5. Pemeriksaan kunci kontak secara visual.

Pemeriksaan dilakukan secara fisik pada komponen kunci kontak. Apabila terdapat kerusakan, keretakan, atau karatan pada kunci kontak maka bisa melakukan penggantian kunci kontak yang baru.

Artikel diatas adalah cara pemeriksaan baterai dan kunci kontak pada kendaraan. Jadi, jangan lupa untuk melakukan pemerijsaan pada kendaraanmu sendiri ya!